Wednesday, July 29, 2015

MOUNTAIN SICKNESS

Mungkin berawal dari film 5 cm yang membuat orang orang menjadi pendaki dadakan ditahun 2015 ini, mungkin ya namanya juga nebak aja. Pengambilan gambar yang bagus membuat kita terpana melihat keindahan puncak semeru, walaupun ceritanya sedikit berbeda dari versi novelnya, film ini laku keras bro. Ranu Kumbolo yang begitu menawan memancarkan cahaya dari matahari rasanya pengen banget nyebur kesana. Tapi menurut cerita Ranu Kumbolo itu ga boleh di pake buat berenang. Nah di film itu kan para pemainnya mandi tuh ga tau deh itu nyebur beneran di Ranu Kumbolo atau nyebur di kolam bebek. Film ini bener bener membuat kita pengeeen banget buat mendaki gunung, ya walaupun ga tinggi tinggi banget gunungnya. Kalau mau nyari referensi film tentang pendakian coba deh nonton film Vertical Limit, K2, sama Pencarian Terakhir. Nah, kalau film Pencarian Terakhir ini genre nya kayanya horor deh, tapi pas ditonton ga horor juga. Isi film nya ringan dan asyik aja buat ditonton.

Wabah Mountain Sickness akhirnya merajalela ke pemuda pemudi di Indonesia, ada yang mendaki karna memang penasaran tentang ke indahan negeri ini atau ada yang mendaki karna ingin dibilang kekinian (Gaul).
Tidak ada larangan untuk siapa saja yang ingin mendaki, asal mengikuti semua peraturan alam. Alam tidak seperti kita hidup dikota, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
Meng-explore keindahan alam melalui media sosial menjadi trik untuk menarik wisatawan tapi sayang seribu sayang, keadaan ini malah mengundang para monyet-monyet alay yang tidak memperdulikan kebersihan diatas puncak. Beberapa hari terakhir ini salah satu akun instagram yang selalu mengexplore banua memposting sesuatu yang memilukan. Sampah lettering yang dibuang begitu saja berhamburan dimana-mana. Jangan kalian pikir bukit/puncak itu adalah tanggung jawab warga disana saja. Menjaganya adalah tanggung jawab kita semua, susah kah membawa sampah kembali kebawah ?
Waktu aku dan teman-teman kebukit batas, yang namanya mendaki kan ya pakaiannya pasti peralatan safety pendakian, Lah kok yang kami lihat ada perempuan turun gunung pakai wedges, legging kentat, pakai shirt superkentat loreng loreng macan, mau dangdutan buu ???
"Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak" .... itu salah satu etika di alam yang harus di patuhi. Jika ingin naik, bawalah plastik besar untuk membawa pulang sampah-sampah kalian saja (kalau mau ngebawa sampah orang lain juga ga papa).
Niat ingin memperkenalkan wisata tersembunyi di kalimantan selatan jadi ilfil setelah melihat tindakan Monyet-monyet alay. Pada trip ketiga bersama teman-teman, ya kami sih ngeshare aja di instagram tapi tidak menyertakan lokasinya. Takut semakin banyak alayers yang mencoba mendaki gunung yang belum didatangi manusia ini.
Mt. Secret Place

Inilah Trip Ketiga kami. Tempat ini kami rahasiakan lokasinya. Sudah cukup Bukit Lintang, Bukit Batas, Gunung Hauk dan yang lainnya dijadikan sampah oleh para Alayers. Sadar bro, caption kalian aja yang menagung-agungkan keindahan.
Kami juga termasuk orang-orang yang kekinian, tapi kami mematuhi etika alam.
Jaga Alam Jangan Nyampah
#saveourborneo
Share:

0 comments: